Senyawa organik yang memperlihatkan
sifat keasaman dan sangat penting dalam kehidupan adalah senyawa yang memiliki
gugus fungsi karboksilat (karboksilat termasuk gugus fungsi pembentuk asam
amino). Rumus umum molekul senyawa karboksilat adalah R-COOH (CnH2nO2), dimana
R dapat berupa H, Alkil, alkenil, alkunil, aril. Yang harus diperhatikan dari
rumus umum, meskipun terdapat OH yang merupakan penanda basa, asam karboksilat
sesuai dengan namanya bersifat asam. Senyawa organik yang mengandung gugus
karboksilat adalah asam lemah dan juga disebut sebagai asam karboksilat. Salah satu
alasan untuk keasaman asam karboksilat adalah kepolaran ikatan 0-H.
Jika dilihar dari strukturnya,
senyawa asam karboksilat merupakan senyawa polar. Sama halnya dengan alcohol,
maka asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen intermolekuler dengan
sesama asam karboksilat dalam bentuk dimer, yang karakter ikatannya jauh lebih
kuat dari pada alcohol yang bersesuaian. Sehingga titik didih asam karboksilat
lebih tinggi dari pada titik didih alcohol.
Asam secara
umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,asam adalah suatu
zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut
basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa dan juga secara
sederhana asam dapat didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air
akan mengalami disosiasi (penguraian) dengan pembentukan ion hydrogen sebagai
satu-satunya ion positif. Sedangkan basa merupakan zat yang apabila dilarutkan
dalam air akan mengalami disosiasi dengan pembentukan ion-ion hidroksil sebagai
satu-satunya ion negatif.
Suatu senyawa organik yang bersifat asam memiliki pH
< 7sedangkan yang bersifat basa memiliki pH > 7 dan yang bersifat netral
memilikipH.= 7. Semakin kecil pH kosentrasi ion H+ makin besar dan
asam semakin kuat sedangkan basa semakin kuat apabila kosentrasi ion OH- makin
banyak dan pH makin besar.
Dalam
hal ini ada beberapa teori asam-basa yaitu sebagai berikut:
1. TEORI
ASAM – BASA ARRHENIUS
Arrhenius
mengemukakan suatu teori dalam disertasinya (1883) yaitu bahwa senyawa ionik
dalam larutan akan terdissosiasi menjadi ion-ion penyusunnya.
Menurut
Arrhenius:
• Asam: zat/senyawa yang dapat menghasilkan H+ dalam
air
HCl (aq) H+(aq) + Cl -(aq)
• Basa : zat/senyawa yang dapat menghasilkan OH- dalam
air
NaOH (aq)Na+ (aq) + OH – (aq)
Dalam
hal ini keterbatasan dari Teori Arrhenius yaitu dapat dikatakan bahwa keterbatasan teori
Arrhenius adalah bahwa reaksi asam basa hanyalah sebatas pada larutan berair (aqueus,
aq) dan asam-basa adalah zat yang hanya menghasilkan H+ dan OH-.
2. Teori asam-basa Bronsted –Lowry
Menurut konsep Brosted Lowry mengenai asam dan basa, suatu asam adalah zat
yang dapat memberikan ion hydrogen yang bermuatan positif atau proton (H+).
Basa didefinisikan sebagai zat yang dapat menerima H+.
Klasifikasi asam-basa pada senyawa organik
pada umumnya mengikuti teori asam-basa Bronsted –Lowry. Penentuan kekuatan
asam-basa dapat dilihat dari arga pKa atau pKb-nya. Tetapi untuk
senyawa-senyawa organik. Yang perlu diingat bahwa asam kuat akan menghasilkan
basa konjugasi yang stabil, begitu juga sebaliknya akan lebih kompleks.
Kebanyakan asam adalah netral, maka basa
konjugasi dari sebagian besar asam bermuatan negatif, karena asam tersebut
kehilangan proton. Untuk itu perlu dipelajari struktur macam apa yang
memberikan kestabilan muatan negatif, sebagaimana anion basa konjugasi yang
lebih stabil, maka asamnya pun lebih kuat.
Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan kestabilan anion berarti akan menaikkan keasaman, dan
faktor-faktor yang mengurangi kestabilan anion akan menyebabkan penurunan
keasaman suatu asam karboksilat. Menurut teori asam-basa Bronsted Lowry, bila
suatu asam karboksilat bersifat asam kuat, maka basa konjugasinya bersifat basa
lemah, sebaliknya bila suatu asam karboksilat bersifat asam lemah, maka basa
konjugasinya bersifat basa kuat.
3. TEORI
ASAM-BASA LEWIS
Pada
teori asam-basa Arrhenius tidak dijelaskan perilaku asam-basa dalam larutan
tidak berair dan pada teori asam-basa Bronsted-Lowry tidak diterangkan akan
adanya sistem yang tidak terprotonasi. G.N. Lewis, pada tahun 1923,
mengemukakan teori asam-basa dalam buku Thermodynamics and the Free Energy
of Chemical Substances .
Menurut
Lewis:
•
Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa
lain untuk membentuk ikatan baru.
•
Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari
zat/senyawa lain untuk membentuk ikatan baru.
Contoh
sederhana dari reaksi asam-basa Lewis adalah reaksi pembentukan ion hidronium
Secara umum,
reaksi asam-basa Lewis terjadi apabila ada basa yang mendonorkan pasangan
elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk
ikatan baru.
Pertanyaan:
1.
Dari
reaksi diatas, Mengapa HCl bertindak sebagai asam Lewis?
2.
Bagaimana
Hubungan Teori Bronsted-Lowry dengan
Teori Arrhenius?
3.
Jelaskan
secara umum bagaimana reaksi asam-basa
Lewis dapat terjadi? Dan disebut apakah
produk yang terjadi dari reaksi asam-basa lewis?
Sumber:
Fessenden, R.J dan Fessenden J.S.
1982. Kimia Organik Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/05_teori_asam_basa.pdf.
Vogel. 1982. Analisa Anorganik Kualitatif. PT.
Kalman Media Pusaka. Jakarta.
Menurut saya
BalasHapus1.Molekul HCl secara keseluruhan bertindak sebagai asam Lewis, karena dapat menerima pasangan elektron dari amonia.
Reaksi asam-basa lewis terjadi apabila ada basa yang mendonorkan pasangan elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk ikatan baru. Produk yang terjadi dari reaksi asam-basa Lewis disebut dengan senyawa kompleks dan ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen koordinasi.
terima kasih materinya. saya mencoba menjawab pertanyaan kedua menurut saya untuk teori bronsted-lowry asam adalah donor proton sedangkan basa merupakan akseptor proton. jika berdasarkan teori arrhenius asam adalah senyawa yang menghasilkan H+ dalam larutan berarti sedangkan basa senyawa yang menghasilkan OH- dalam larutan berair. jadi disini terdapat kesaman untuk pengertian asam yantu yang meiliki atau mendnorkan H+. ini jawaban menurut saya namun saya juga tidak terlalu yakin benar apa tidak
BalasHapusMateri yg sangat bermanfaat sekali
BalasHapusMenurut saya untuk permasalahan pertama yaitu karena hcl dapat menerima pasangan elektron bebas dari senyawa lain dan membentuk ikatan baru
Terimakasih untuk informasinya.
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan dari anda.
Hubungan Teori asam-basa Bronsted-Lowry tidaklah bertentangan dengan teori asam-basa Arrhenius, justru lebih melengkapi. Ion hidroksida tetap bertindak sebagai basa, karena mampu menerima ion hidrogen dari asam dan juga dari air. Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan sebab asam bereaksi dengan molekul air dengan cara memberikan protonnya kepada air
terimakasih atas materinya
BalasHapussaya akan membantu menjawab pertanyaan pertama menurut saya HCl sebagai asam lewis ini karena hal ini sesuai dengan konsep asam basa lewis dimana asam lewis adalah zat yang menerima pasangan elektron bebas pada reaksi tersebut HCl menerima pasangan elektron dari ammonia
terimakasih atas materinya
BalasHapussaya akan membantu menjawab pertanyaan pertama menurut saya HCl sebagai asam lewis ini karena hal ini sesuai dengan konsep asam basa lewis dimana asam lewis adalah zat yang menerima pasangan elektron bebas pada reaksi tersebut HCl menerima pasangan elektron dari ammonia
terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat , saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang ke 2 menurut saya Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.
BalasHapusIon hidroksida tetap berlaku sebagai basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air.
Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.
BalasHapushai Della
Terimakasih atas informasi yang diberikan. Disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan. Menurut saya
1. karena HCl merupakan spesi yang menerima pasangan elektron dari peb NH3
2. Hubungan antara teori bronsted-lowry dan arrhenius adalah saling berhubungan dan justru teori bronsted-lowry melengkap teori arrhenius yang hanya menjelaskan asam-basa pada larutan berair.sedangkan pada bronsted-lowry lebih kepada donor dan akseptor proton
3. seperti yg telah anda jelaskan, reaksi asam-basa Lewis terjadi apabila ada basa yang mendonorkan pasangan elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk ikatan baru
Terimakasih. Semoga membantu, maaf bila ada kesalahan
terimakasih atas materinya disini saya ingin mencoba menjawab dimana
BalasHapuspertama HCl merupakan asam lewis menerima pasangan elektro bebasnya dari NH3
selanjutnya hubungan
1884 Arhennius Asam adalah sumber ion H + pada larutan berair
1923 Bronsted Lowry Asam adalah donor H +
3.1916 G.N Lewis Asam menerima pasangan elektron (:)
dengan hasil produknya merupakan basa konjugat begitu pula pada basa
Terimakasih untuk informasinya.
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan dari anda.
Hubungan Teori asam-basa Bronsted-Lowry tidaklah bertentangan dengan teori asam-basa Arrhenius, justru lebih melengkapi. Ion hidroksida tetap bertindak sebagai basa, karena mampu menerima ion hidrogen dari asam dan juga dari air. Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan sebab asam bereaksi dengan molekul air dengan cara memberikan protonnya kepada air
Terimakasih materinya saya akan coba menjawab berdasarkan literatur.
Hapus1.Molekul HCl secara keseluruhan bertindak sebagai asam Lewis, karena dapat menerima pasangan elektron dari amonia.
2. Terjadi apabila ada basa yang mendonorkan pasangan elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk ikatan baru. Produk yang terjadi dari reaksi asam-basa Lewis disebut dengan senyawa kompleks (adduct) dan ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen koordinasi.
3. Hubungan
Teori asam-basa Bronsted-Lowry tidaklah bertentangan dengan teori asam-basa Arrhenius, justru lebih melengkapi. Ion hidroksida tetap bertindak sebagai basa, karena mampu menerima ion hidrogen dari asam dan juga dari air. Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan sebab asam bereaksi dengan molekul air dengan cara memberikan protonnya kepada air
Terimakasih materinya saya akan coba menjawab berdasarkan literatur.
Hapus1.Molekul HCl secara keseluruhan bertindak sebagai asam Lewis, karena dapat menerima pasangan elektron dari amonia.
2. Terjadi apabila ada basa yang mendonorkan pasangan elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron tersebut untuk membentuk ikatan baru. Produk yang terjadi dari reaksi asam-basa Lewis disebut dengan senyawa kompleks (adduct) dan ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen koordinasi.
3. Hubungan
Teori asam-basa Bronsted-Lowry tidaklah bertentangan dengan teori asam-basa Arrhenius, justru lebih melengkapi. Ion hidroksida tetap bertindak sebagai basa, karena mampu menerima ion hidrogen dari asam dan juga dari air. Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan sebab asam bereaksi dengan molekul air dengan cara memberikan protonnya kepada air
Terimakasih atas penjelasan yang saudari sampaikan, sangat bermanfaat
BalasHapusbaiklah disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang saudari ajukan
1. hal tersebut sesuai dengan konsep asam basa lewis yaitu asam lewis adalah zat yang menerima pasangan elektron bebas dimana pada reaksi tersebut HCl menerima pasangan elektron dari ammonia
2.teori bronsted=lowry melengkapi teori arrhenius, dimana pada teori Arrhenius menjelaskan asam-basa pada larutan berair dan pada teori bronsted=lowry menjelaskan donor dan aseptor proton
Terimakasih :)
terimakasih atas penjabarannya..
BalasHapussaya akan mencoba menjawab
1. molekul HCl bertindak sebagai asam karena dapat menerima pasangan elektron dari amonia sesuai dengan pengertian asam menurut lewis.
2. teori dari bronsted lowry melengkapi teori dari arrhenius yang hanya bisa menjelaskan sifat asam basa pada larutan berair
3. reaksi asam basa lewis terjadi karena adanya basa yang mendonorkan pasangan elektronnya dan ada asam yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron tersebut dan akan membentuk ikatan baru.
maaf jika jawaban saya kurang tepat
Terima kasih atas penjabarannya, saya akan mencoba menjawab dimana molekul HCl secara keseluruhan bertindak sebagai asam Lewis dikarenakan dapat menerima pasangan elektron dari amonianya dan yang kedua hubungan teori asam-basa Bronsted-Lowry ini lebih melengkapi dari teori arrhenius yang mana hanya menjelaskan sifat asam basa pada larutan berair sedangkan bronsted-lowry menjelaskan ke donor dan akseptor proton
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMateri yang sangat menarik, menurut saya HCl bertindak sebagai asam lewis karena dapat menerima PEB dari NH3. reaksi asam basa lewis terjadi apabila terjadi nya donor PEB oleh senyawa yang bertindak sebagai basa dan akseptor PEB oleh senyawa yang bertindak sebagai asam.
BalasHapusmateri yang sangat menarik, menurut saya HCl dapat menrima PEB dari NH3 sehingga ia dikatakan sebagai aseptor H+ dimana hal ini sesuai dengan teori yang anda paparkan.
BalasHapusmenurut saya pada pertanyaan 1.dikatenakan HCl berperan sebagai asam lewis yang dapat menerima proton dari amonia dan 3. suatu reaksi asam basa lewis dapat terjadi bila basa lewis dapat mendonor proton dan asamnnya berperan sebagai aseptor
BalasHapus