Sabtu, 11 November 2017

GUGUS PERGI DAN PENGARUH GUGUS TETANGGA



            Reaksi substitusi nukleofilik adalah reaksi yang terjadi antara alkil halida dengan suatu nukleofil yang menyerang atom karbon pengikat gugus halogen. Reaksi ini menyebabkan gugus halogen terlepas dari alkil, kemudian alkil akan berikatan dengan nukleofil. Gugus halogen yang terlepas disebut gugus pergi. Pada reaksi substitusi nukleofilik atom/ gugus yang diganti mempunyai elektronegativitas lebih besar dari atom C, dan atom/gugus pengganti adalah suatu nukleofil, baik nukleofil netral atau nukleofil yang bermuatan negatif.
            Reaktivitas relatif dalam reaksi substitusi nukleofilik dipengaruhi oleh reaktivitas nukleofil, struktur alkilhalida dan sifat dari gugus terlepas. Reaktivitas nukleofil dipengaruhi oleh basisitas, kemampuan mengalami polarisasi, dan solvasi.
   Reaksi Substitusi Nukleofilik Pada dasarnya terdapat dua mekanisme reaksi substitusi nukleofilik. Mereka dilambangkan dengan SN2 adan SN1.
Ada 2 jenis reaksi substitusi yaitu:
1.    Subtitusi Nukleofilik (SN 1)
SN 1 ditandai dengan reaksi yang melalui jalur karbokation.  Oleh karena itu, “gugus pergi “ (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder untuk menstabilkan zat intermediate nya.  Dampak lain pada reaksi SN 1 memungkinkan terjadinya pergeseran hidrida dan metida.
2.    Substitusi Nukleofilik (SN2)
Pada reaksi SN2, “gugus pergi” (gugus umum yang biasa adalah halida atau tosilat) diganti dengan suatu nukelofil.  Reaksi ini bekerja paling baik pada metil dan halida primer karena alkil halida yang mengandung banyak cabang dapat menghalangi serangan Nukelofil dari belakang.  Pada halida sekunder dan tersier reaksi SN2 sulit terjadi.   
Di dalam reaksi heterosiklik, umumnya pereaksi yang membawa pasangan elektron ke substrat atau mengambil elektron dari substrat. Pereaksi yang membawa pasangan elektron disebut nukleofil dan reaksinya disebut nukleofilik. Pereaksi yang mengambil pasangan elektron disebut elektrofil dan reaksinya disebut elektrofilik. Di dalam suatu reaksi di mana substrat terbelah, bagian yang tidak mengandung karbon biasa disebut gugus pergi (leaving group).

1.    Gugus pergi
Gugus pergi adalah gugus apa saja yang mudah diputus dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Gugus-pergi yang membawa pergi elektron disebut nukleofugal, dan gugus-pergi yang tanpa membawa elektron disebut elektrofugal.

Sifat gugus pergi:
Ø  Gugus pergi yang baik adalah anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat. Gugus pergi yang baik biasanya adalah basa lemah.
Contoh:
-     Ion halida yaitu I-, Cl-, Br-.
Ø  gugus pergi yang buruk adalah gugus –OH pada alcohol sehingga tidak bias digantikan oleh Nukleofil sehingga harus diubah menjadi gugus lain seperti:
Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik. Basa lemah adalah yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Nilai pKa asam konjugasi dari gugus pergi berbagai senyawa karbonil tercantum pada Tabel berikut. Perhatikan bahwa kelompok asil Kelas I senyawa karbonil melekat pada basa lemah dibanding kelompok asil senyawa karbonil Kelas II. Semakin rendah nilai pKa, berarti semakin asam dan makin lemah basa konjugasinya.
Tabel 1. Nilai pKa asam konjugat dari gugus pergi senyawa karbonil
Kita akan melihat bahwa senyawa mengalami reaksi substitusi karena mereka memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang dapat digantikan oleh nukleofil. Aldehida dan keton memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang tidak dapat digantikan oleh nukleofil, maka senyawa ini tidak mengalami reaksi substitusi, melainkan reaksi adisi nukleofilik.
2.    Gugus Tetangga
Pada reaksi substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.



Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal. 
Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam.
a.    Pengaruh Oksigen Sebagai Gugus Tetangga
Contoh pengaruh oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.


Serangan awal dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan serangan internal oleh RO- dan menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi pada C*. Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh serangan OH-, dengan inversi konfigurasi yang kedua pada C*. Anion alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk membentuk produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat. 
Contoh lain dari partisipasi oksigen sebagai gugus tetangga ialah pada hidrolisis anion 2-bromopropanoat dengan konsentrasi OH- yang rendah, juga diperoleh hasil dengan konfigurasi yang tidak berubah. Kecepatan reaksi tidak bergantung dari konsentrasi OH-, dan mekanismenya ialah :
b.    Partisipasi Nitrogen Sebagai Gugus Tetangga
Partisipasi nitrogen sebagai gugus tetangga dapat terjadi dalam bentuk aminanya, seperti reaksi substitusi senyawa amina di bawah ini:
Kinetika reaksi diatas merupakan reaksi orde satu. Kecepatan reaksi tergantung hanya pada konsentrasi substrat tapi tidak pada nukleofiliknya. Hal ini mengherankan, dimana substitusi nukleofilik atom karbon primer SN2 kecepatan reaksinya tergantung pada konsentrasi substrat dan nukleofilik. Tetapi dengan adanya partisipasi gugus tetangga mengakibatkan kecepatan reaksinya hanya bergantung kepada konsentrasi substratnya saja.
c.    Pengaruh Gugus Orto Intramolekul
Dengan adanya dua substituent pada benzene dengan posisi orto, dimana substituent pertama mengandung gugus pergi, dan substituen kedua mengandung gugus yang berpartisipasi sebagai gugus tetangga, maka dapat terbentuk senyawa intermediate melalui partisipasi gugus orto intramolekul.

Pertanyaan:
1. Mengapa pada reaksi SN 1 gugus pergi haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder?
2. Apa yang dihasilkan dari partisipasi gugus tetangga?
3. Bagaimana kehadiran gugus tetangga memberikan pengaruh terhadap reaksi substitusi nukleofilik?
4. Apa yang memungkinkan suatu gugus digantikan oelh gugus lain? Dan mengapa basa lemah dianggap sebagai gugus pergi yang baik dan basa kuat dianggap sebagai gugus pergi yang buruk?

Sumber:
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid I. Jakarta : Erlangga.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PENGGOLONGAN%20SENYAWA%20ORGAN        IK%20DAN%20DASAR-DASAR%20REAKSI.pdf.








38 komentar:

  1. Hello della terima kasih atas materinya
    1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  2. Menurut saya:
    1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  3. Terimakasih della,
    Menurut saya :
    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas materinya, menurut saya
    1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  5. Terimakasih untuk materinyaa. Menurut saya. Jawaban no 4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  6. terimakasih atas metarinya, saya akan emncoba menjawab pertanyaan no 2, menurut saya artisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas materinya della
    1. Gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    Terimakasih :)

    BalasHapus
  8. Terimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab. Menurut saya
    1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  9. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan pertama, gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.

    BalasHapus
  10. Terimakasih untuk materinya della
    saya akan menjawab
    1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    terimaksh:)

    BalasHapus
  11. Terimakasih buat materi yang della sampaikan
    Saya akan mencoba menjawab nomor 2 dan 3
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  12. terima kasih atas materinya, menurtut saya jawaban pertanyaan kedua yaitu partisipasi gugud tetangga menghasilkan pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi

    BalasHapus
  13. Terima kasih atas materinya
    Menurut saya gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  14. terimakasih della, saya mencoba menjawab pertanyaan no.1 gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.

    BalasHapus
  15. Hai Della, menurut saya
    1. hal ini untuk menstabilkan zat intermediet nya dengan demikian dalam hal ini dapat terjadi reaksi SN1 yang ditandai dengan terbentuknya karbokation . Gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Partisipasi ini menyebabkan : kecepatan reaksi lebih besar daripada yang diharapkan dan konfigurasi pada atom kiralnya dipertahankan (bukan inversi atau rasemisasi).
    4. Hal ini tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik. basa lemah mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. agar gugus pergi bisa meninggalkan senyawa maka harus menerima elektron, inilah yang dilakukan oleh basa lemah sementara basa kuat akan cenderung mendonorkan elektronnya
    terimakasih

    BalasHapus
  16. Terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat saya akan mencoba menajwab pertanyaan saudari untuk permasalahan No. 1 dan 2 1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.

    BalasHapus
  17. Materi yang menarik Della,
    1. Leaving group harus terikat pada karbo tersier atau sekunder dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya. Sehingga reaksi substitusi nukleofilik, SN1 dapat terjadi.
    3. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  18. Terimakasih atas materinya :)
    saya akan mencoba menjawab perta yaan pertama dan ketiga anda
    1. Hal tersebut dikarenakan untuk menstabilkan zat intermedietnya agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.

    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari n
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  19. Terimakasih atas materinya :)
    saya akan mencoba menjawab perta yaan pertama dan keempat anda
    1. Hal tersebut dikarenakan untuk menstabilkan zat intermedietnya agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.

    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.
    terimakasih

    BalasHapus
  20. Terimakasih untuk materinya della. saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang ketiga dimana Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  21. Terimakasih della
    Untuk pertanyaannya

    4. Basa lemah merupakan gugus pergi yang baik karena reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu basa lemah juga tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan basa lemah mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi.

    Sekian :)

    BalasHapus
  22. saya akan menjawab pertanyaan nomor 2
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  23. materi yang sangat menarik saya akan menjawab pertanyaan nomor 4 .Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  24. Saya akan mencoba menjawab :
    1.Hal tersebut dikarenakan untuk menstabilkan zat intermedietnya agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
    4 .Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  25. Terimakasih untuk materinya della. saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang ketiga dimana Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  26. 1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.

    BalasHapus
  27. terima kasih atas materinya della, menurut saya
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  28. terimakasih atas materinya, menurut saya
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  29. terima kasih atas materinya saya akan menjawab pertanyaan
    1. hal ini untuk menstabilkan zat intermediet nya dengan demikian dalam hal ini dapat terjadi reaksi SN1 yang ditandai dengan terbentuknya karbokation . Gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Partisipasi ini menyebabkan : kecepatan reaksi lebih besar daripada yang diharapkan dan konfigurasi pada atom kiralnya dipertahankan (bukan inversi atau rasemisasi).
    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.

    BalasHapus
  30. 2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  31. terimakasih atas materinya disini untuk pertanyaan kedua Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  32. terimakasih atas penjelasan materinya
    menurut saya
    1. . gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik

    BalasHapus
  33. 4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik. seperti yang kita ketahui Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus
  34. 1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.

    BalasHapus
  35. Menurut saya untuk jawaban no. 2 pengaruh gugus tetangga terhadap produk yang dihasilkan yaitu produk yang dihasilkan mengikuti konfigurasi awal. selain itu kecepatan sulvolisisnya menjadi lebih cepat dibandingkan yang sebelumnya. dan Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.

    BalasHapus
  36. terimakasih atas materi yang telah anda berikan, saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda yang nomor 1 dan 2
    1. gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.
    2. Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
    Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  37. Terimakasih atas materinya dellaku
    1. Gugus pergi (leaving group) haruslah terikat pada karbo tersier atau sekunder hal ini dikarenakan untuk menstabilkan zat intermediate nya dengan demikian dalam hal ini agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.

    BalasHapus
  38. Terimakasih atas materinya :)
    saya akan mencoba menjawab perta yaan pertama dan ketiga anda
    1. Hal tersebut dikarenakan untuk menstabilkan zat intermedietnya agar dapat terjadi subsitusi nukleofikik 1(SN1) yang ditandai dengan terbentuknya jakur karbokation . gugus pergi yang baik diperlukan seperti halida (-X) atau tosilat karena “gugus pergi” jelas terlibat dalam tahap pembentukan karbokation.

    3.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari n
    4.Kemungkinan suatu gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik.
    Basa lemah adalah gugus pergi yang baik hal ini dikarenakan basa lemah reaktifitasnya rendah sehingga dalam hal ini basa lemah mudah digantikan oleh gugus lain dan juga dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat karena dalam hal ini basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena memiliki kereaktifan yang tinggi dan menyebabkan sulit untuk terlepas.

    BalasHapus